Jumat, 23 Oktober 2009

tak ku perlu kau seindah langit biru yg selalu ku pandang..
karena birunya hilang di ujung petang..
tak ku inginkan kau seelok purnama yg menghias malam..
karena pesonanya tak selalu hadir di setiap kelam..

tak perlu seindah dan seelok mereka..
menjelmalah seperti kehendak TuhanMu..
yang mencipta tanpa kesia-siaan..
karena engkaulah sebaik-baik penyempurnaan..
bagimu dan untukku...

mengalirlah bersama hembusan angin pagi ini..
menyapaku dengan tenangnya pesonamu..
mengalirkan energi baru yang kau susupi..
melalui pori-pori dan sel-sel darahku yang membeku..

ku simpan pesonamu disini..
hingga hadirmu menjelma..
bukan dalam mimpi..
atau bayang yang tak pasti..

2 komentar:

  1. wah puisinya bagus...
    hati-hati dalam lamunan. Jangan jadikan ia hanya sekedar mimpi dan angan-angan karena syeiton sangat suka menggoda dalam khayalan. Allah akan berikan yang terbaik... bukan hanya sekedar birunya langit atau indahnya bulan purnama.

    BalasHapus
  2. itu sih impian, kelak aku menginginkan cinta yang memahami krn aku juga bukan manusia sempurna yg butuh banyak belajar & punya kekurangan.. jazakallah sudah mengingatkan..

    BalasHapus