Selasa, 22 Desember 2009

Buka Hati, Gali Inspirasi dari Permaisuri Hati




Tidak ada budi yang dapat membalas cinta seorang ibu. Apalagi mengimbanginya. Sebab cinta ibu mengalir dari darah dan ruh. Anak adalah buah cinta dari dua hati. Tapi ia tidak dititip dalam dua rahim. Ia dititip dalam rahim sang ibu selama sembilan bulan : disana sang anak hidup bergeliat dalam sunyi sembari menyedot sari pati kehidupan seorang ibu. Lalu ia keluar diantar darah : inilah ruh baru yang dititip dari ruh yang lain.
(Anis Matta, Lc)

Allah berfirman :
“Dan Kami perintahkan kepada manusia untuk (berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya selama dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepadaKu-lah tempat kembalimu.”
(QS. Luqman : 14)

Mari kita putar kembali detak-detak cinta ibunda dan ayahanda yang telah merawat kita sejak kecil hingga bisa berdiri tegak saat ini. Dan tentu saja setiap orang pasti mempunyai momen dan kenangan istimewa yang berbeda-beda bersama orang tua tercinta yang telah membagi separuh hidupnya untuk kita.

“Orang tua adalah pintu syurga paling tengah. Terserah padamu, apakah kau sia-siakan pintu itu atau memeliharanya.” (HR. Tirmidzi)

Tak dipungkiri lagi bahwa orang tua atau lebih spesifiknya lagi seorang ibu adalah madrasah peradaban dalam kehidupan sang anak. Ibarat kata pepatah air cucuran atap jatuh ke pelimbahan juga.

Dari Abu Hurairah ra, ia menceritakan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda :
“Tidak ada seorang anak pun yang dilahirkan, melainkan ia dilahirkan dalam keadaan suci bersih, maka ibu bapaknya yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi. Sama halnya seekor hewan (binatang) ternak, maka ia akan melahirkan ternak pula dengan sempurna. Tiada kamu dapati kekurangannya.”

Meski begitu tidak menutup kemungkinan masih ada mutiara di dasar lumpur.
Karena keimanan dan hidayah tidak dapat diwarisi dari orang tua yang bertaqwa atau pun sebaliknya, jika Allah sudah memilih maka anak seorang penjahat sekalipun bisa mendapat hidayah.

“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”
(QS. Al-Qasas : 56)

@@@

Orang tua berhak memiliki posisi istimewa di hati anak-anaknya, bagiku keduanya mempunyai porsi yang sama besar dihatiku.

Meski aku tak sempat membahagiakan ayah, aku berharap do’a kami bisa menyejuk teduhkan kuburnya dan ia mendapat tempat yang layak disana. Amiiin…

mereka memotivasi diriku untuk belajar banyak dan berupaya untuk lebih baik jika kelak aku menjadi orang tua.

Mama, bagiku beliau adalah Permaisuri hati yg memberikan begitu banyak inspirasi kebaikan dalam hidupku.
Mama yang dengan sabar membesarkan kami sejak 10 tahun lalu ayah berpulang
Mama yang dengan tegar dan berjiwa besar meski hak kami tak sampai ditangan
Mama yang selalu meyakinkan kami untuk belajar mandiri
Mama yang memberikan kami kebebasan untuk mengembangkan potensi
Mama yang selalu mengingatkan kami untuk tetap memelihara silaturahmi meski dengan orang-orang yang tak ingin menyimpul benang itu dengan kami
Mama…
Yang entah butuh berapa kata untuk menggambarkan sosok mulianya…
Beliau adalah motivasi terbesarku untuk membangun mimpi masa depan dan lebih baik dari sekarang…
Maafkan aku ma, yang pernah menyakiti hati mama. sengaja atau tidak
Ma, Ku tak bisa mengubah yang telah terjadi, tapi aku kan menjanjikan yang terbaik

@@@

Di momen hari ibu ini, ku persembahkan puisi cintaku untuk mama tercinta

Ku tuliskan bahasa hati untuk mama tercinta
Aku ingin mama selalu tersenyum bahagia
Dalam setiap hembusan nafasnya
Karena mama, aku ada dan mengenal dunia

Teduh matamu, hangat senyummu
Mengalirkan energi baru dalam qolbu
Seakan aku ingin mempersembahkan semesta untukmu
Walau aku tahu
Tak akan mampu membalas semua jasamu

Mama harus tahu
Betapa aku menyayangimu
Aku tak ingin ada duka menyelimutimu
Maafkan aku belum bisa mempersembahkan kebanggaan kepadamu
Tapi aku kan menjanjikan yang terbaik

Hanya doa terlantun selalu
Semoga Allah mengampuni dosamu
Menaungimu dalam rahmatNya selalu
Kelak syurga yang kekal menantimu
dan mempertemukan kita di indah jannahNya
Amiiin…

Terima kasih ma,
Atas semua cinta, kasih sayang, air mata, pengorbanan
dan semua yang telah engkau berikan..
I Love you, mama..


@@@

Benar kiranya apa yang dikatakan oleh seorang tokoh penyair, Syauqi, yang dalam memuliakan wanita beliau mengatakan :
“Seorang ibu adalah lembaga pendidikan
Yang jika benar-benar mempersiapkannya
Berarti telah mempersiapkan sebuah generasi
Yang benar-benar tangguh.”

buat saudariku,para calon ibu dan para muslimah
belajarlah dari madrasah peradaban kita, karena kelak kita akan membentuk madrasah yang diharapkan akan lebih baik bagi putra puteri generasi rabbani

Jumat, 11 Desember 2009

SEDIAKAN SELALU RUANG UNTUK DIBENCI

Allahumma yassir lii jaliisan shaalihan
(Ya Allah mudahkanlah bagiku mendapatkan teman yang shalih)

“Jangan engkau kira sebuah kata yang keluar dari saudaramu yang mukmin adalah keburukan. Sebab bisa jadi ia adalah kebaikan yang ditangguhkan untukmu.”
(Umar bin Khattab. Ra)

Beri ruang di dalam diri kita untuk mereka yang membenci kita.
Tanpa ada ruangan yang kita sediakan untuk kebencian orang lain kepada kita, bisa jadi kita akan bersikap sangat reaktif, dengan membalas kebencian dengan kebencian serupa atau lebih. Bahkan tidak sedikit yang melawan dengan kebencian dengan perilaku lebih buruk dari kebencian itu sendiri.

Beberapa hikmah yang bisa kita petik dari ruang kebencian itu antara lain :
1. Tidak ada manusia yang sempurna
Manusia memang diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna dibandingkan dengan ciptaan Allah swt yang lain. Namun harus kita sadari bahwa kita tetap memiliki kekurangan. Tidak ada manusia yang sempurna, utuh, tanpa cela dan tanpa kekurangan. Jika kita menyadari ini, sangatlah pantas jika kita sellau menyediakan ruang dalam hati kita untuk dibenci, karena kita pun bukan manusia yang sempurna. Banyak kekurangan pada diri kita, yang mungkin saja akan tidak disukai oleh orang lain.

2. Keberagaman itu sangat indah
Keberagaman adalah bagian dari fitrah penciptaan dan keindahan. Ada banyak keberagaman yang kita temukan, dari pola pikir, sifat sampai hobi. Tapi bisa jadi karena keberagaman itu, atau lebih tepatnya karena perbedaaan ada orang yang membenci kita, karena kebencian selalu ada selagi ada yang menghendaki kesamaan. Namun hanya Allah yang mampu mempersatukan dan menyeragamkan.

Firman Allah QS. Al-Anfal:63.
”Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang beriman. Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak akan dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.”

3. Memahami latar belakang setiap orang
Perbedaan latar belakang sering membuat orang lain tidak mudah menerima kita. Perbedaaan latar belakang sering menjadikan sebuah maksud baik tidak berbalas malah kadang perbedaan menjadi penyebab lahirnya kebencian.
Kita bisa melihat contoh dari Rasulullah saw, ketika beliau berdakwah sering mendapat perlakuan kasar dari kafir quraisy, di Thaif misalnya bahkan Rasulullah dilempari dengan batu hingga tubuhnya penuh luka dan berlumuran darah. Melihat penyiksaan itu, malaikatpun menawarkan diri untuk menimpakan gunung kepada orang-orang kafir. Namun beliau menolaknya dengan mengatakan ”Jangan, karena mereka tidak tahu.” bahkan dalam kesabaran itu beliau berdoa : ”Wahai Rabbku, ampunilah kaumku. Sesungguhnya mereka hanyalah kaum yang belum mengetahui”
Beliau telah memberikan contoh cara membalas kebencian yang sangat indah dengan memaafkan dan mendoakan.

4. Kepuasan manusia adalah pemenuhan yang tak berujung
Jangan pernah mencari nilai di mata manusia.

5. Tidak ada manusia yang sempurna, dengan begitu kita tidak berkecil hati jika dibenci atau sebaliknya kita tidak sombong jika dipuji

6. Dengan adanya keberagaman kita bisa belajar memahami diri kita dan orang lain

7. Berbaik sangka lebih indah

8. Jadikan sarana untuk memperbaiki diri

wallahu 'alam...

Sumber : Majalah tarbawi dengan sedikit tambahan

Rabu, 02 Desember 2009

Ku Bersyukur jadi Muslim

Ku bersyukur jadi muslim
Bahagia jadi muslim
Semoga iman kita slalu terjaga
Bila kita sama muslim
Kita adalah saudara
Tiada berbeda satu dan lainnya

Bila ada yang berbeda
Atau ada khilafiyah
Bukan berarti kita harus berpisah
Bila ada yang tak sama
Sampaikanlah penuh cinta
Semoga Allah menuntun kita semua

Semoga kita slalu dalam ampunan Allah
Dan slalu dalam lindungan dan rahmatNya
Jauhkanlah dari segala godaan dan dosa
Ya Allah tuntunlah hambaMu


Munsyid : Hedi Yunus

Selasa, 01 Desember 2009

ku puisikan asa ku dalam doa bersayap
yang ku terbangkan di detak waktu mustajab
air mata ikut mengalir
saat satu harap kembali terukir
rinai hujan ku nisbat sebagai saksi
suatu saat nanti
saat asa berganti nyata
aku ingin rinainya tetap menjadi pertanda
rahmatNya kan selalu menaungi jiwa
tak ada ragu
karena Dia Yang Maha Tahu


baturaja, 20 11 09
saat hujan menyampaikan doa

Selasa, 10 November 2009

Tak seindah biasa

kau beri sapa pada langit
bahwa mentarimu tak seindah biasa
kawan, kau bercerita tentang masa lalu sambil tertunduk lesu
saat itu, belasan tahun yang lalu
kita bercengkrama dengan terpias hujan sore
kaki kecil kita berlari menyusuri gang-gang sempit
bermain air parit yang menguap setinggi mata kaki
kita tertawa bersama
tanpa risau
tanpa hirau

kini kau dan aku berdiri, kawan
di depan taman yang dulu tempat kita menangkap kupu-kupu
tapi kini taman itu tak lagi semenarik dulu
karena ulat tak sempat bermetamorfosa menjadi kupu-kupu
kalah oleh kokohnya beton rumah biru

kawan, kita harus bicara
walau lewat raut yang menyirat
tanpa kata
tanpa suara

saat asa kita bertemu
ku untai satu kata merdu
"karena kelak kita adalah seorang ibu"
yang menginginkan yg terbaik buat putra putri generasi rabbani
bukan udara yg penuh debu
atau virus jenis baru yg mengancam permata hatimu

ah, kawan. bumi sudah renta
paru-paru bumi keropos perlahan terbabat oleh keegoisan
mentari semakin tak berseri
angin dingin
rembulan tak seindah dulu, kecut karena tertutup kabut asap

satu tanya kembali menggelitik
mengapa terhadap barang antik mereka tertarik?
tapi...
orang-orang tua?
bumi yg kian renta?
mereka tak jua bergerak merawatnya

kawan, karena kelak kita adalah seorang ibu
yang menginginkan yg terbaik buat putra putri generasi rabbani
bukan udara yg penuh debu
atau virus jenis baru yg mengancam permata hatimu

mari kita berbenah, kawan
biarkan anak kita ikut merasakan
indahnya masa kecil yg pernah kita lewati di gang-gang sempit dan taman kenangan
yg riang bercengkrama dengan hujan
asyiknya mengejar kupu-kupu yg terbang malu-malu
bukan hanya dari cerita nostalgia kita...

Minggu, 25 Oktober 2009

'Suami Artis'

seusai kajian subuh, seorang gadis tengah berbincang dengan ustadz sekaligus kakek spiritual baginya.
ada satu pertanyaan yang ingin diutarakan sang gadis.
“ustadz, dalam sebuah buku yang saya baca, ada kalimat : ”ada akhwat yang nikah. selama ini dia sudah istikharah, dan tiap istikharah yang keluar nama saya. tapi kelihatannya Allah menakdirkan beliau yang duluan.”
apakah istikharah tidak selalu memberikan jawaban pasti?
sang kakek berkata : ”ananda, istikharah itu hanya upaya manusia. sedangkan hasilnya hanya Allah yang menentukan.”
”berapa usia ananda sekarang?” tanya sang kakek.
”dua puluh tahun ustadz.” jawab si gadis.
sang kakek tersenyum, kemudian berkata : ”kakek doakan ananda bisa mendapatkan suami yang artis.”
si gadis penasaran, ”kok artis ustadz, bukankah dunia artis itu sangat riskan dengan hal-hal negatif?”
sang kakek tersenyum lagi, ”kenapa? tidak semua artis buruk. ananda pasti takut dengan gaya hidup para artis yang glamour dan suka nikah cerai itu kan.”
si gadis terdiam.
”jangan khawatir, artis yang ini limited edition. karena artis itu sifatnya bukan profesinya.
A = Amanah
R = Religius
T = Tekun dan Tawakkal
I = Istiqomah
S = Sabar
dengan punya suami artis, isyaAllah ananda bisa hidup glamour dan gemerlap dalam keimanan, karena dia tampan dalam berakhlak. menikahlah dengannya untuk saling melengkapi dan belajar berproses untuk kebaikan dan ceraikan semua sifat-sifat buruk ananda.”
”tapi ustadz, saya seorang gadis yang biasa saja, dimana saya bisa menemukan suami artis itu?” tanya si gadis.
”dari perbaikan diri ananda dan jangan lupa minta sama Allah. kakek juga akan mendoakanmu.” ujar si kakek.
si gadis mengamini di dalam hati, seiring dengan mentari yang bersinar pagi itu.

Jumat, 23 Oktober 2009

tak ku perlu kau seindah langit biru yg selalu ku pandang..
karena birunya hilang di ujung petang..
tak ku inginkan kau seelok purnama yg menghias malam..
karena pesonanya tak selalu hadir di setiap kelam..

tak perlu seindah dan seelok mereka..
menjelmalah seperti kehendak TuhanMu..
yang mencipta tanpa kesia-siaan..
karena engkaulah sebaik-baik penyempurnaan..
bagimu dan untukku...

mengalirlah bersama hembusan angin pagi ini..
menyapaku dengan tenangnya pesonamu..
mengalirkan energi baru yang kau susupi..
melalui pori-pori dan sel-sel darahku yang membeku..

ku simpan pesonamu disini..
hingga hadirmu menjelma..
bukan dalam mimpi..
atau bayang yang tak pasti..

Rabu, 07 Oktober 2009

Tak Kenal Henti - Shoutul Harokah

Fa idza faraghta fanshab wa ila rabbika farghab (Alam Nasyrah:7-8)
Artinya : Maka apabila kamu telah selesai (urusan), maka kerjakan urusan lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap

Alhamdulillah
... Perjuangan kita untuk mengembalikan izzah sejak runtuhnya supremasi kedaulatan ummat di Turki delapan dasawarsa yang lalu hingga kini terus bergelora.

Di rentang waktu itu, kita pun menyaksikan dan merasakan betapa kerasnya berbagai rintangan yang menghadang.

Kegagalan ataupun keberhasilan pada satu fase dakwah, seringkali melumpuhkan semangat kita untuk terus berjuang.

Kegagalan atau keberhasilan bukanlah isyarat untuk berhenti berjuang.

Dan seharusnya kita terus berjuang.

Perjuangan untuk tegaknya keadilan harus terus melaju melanglang buana menembus batas-batas geografis.

Bangsa Palestina mengajari kita bagaimana seharusnya kita berjuang. Pengusiran, penangkapan sampai pembantaian tak pernah mampu menahan laju perjuangan mereka untuk terus mengusir yahudi sang penjajah.

Kita tidak boleh berhenti berjuang. Karena seharusnya...
Kita Tak Kenal Henti...

Senin, 05 Oktober 2009

Musibah, Hikmah dan Taubat Berjamaah

Apakah kesadaran kita baru terjaga,
ketika kekuatan alam telah menurunkan bencana.
Segeralah berbenah diwaktu yang tersisa.

Let's start to care and love mother nature...
Now let's start to care and love mother nature...
(Mother Nature - Shaffix)

secara fitrah, tidak ada seorangpun dimuka bumi ini yang menginginkan suatu musibah menimpa pada dirinya.

Bagi seorang mukmin, musibah yang terjadi dan menimpa dirinya di pandangnya sebagai ujian hidup. seorang mukmin dengan konsepsi keimanannya akan mampu memandang persoalan dengan sudut pandang yang berbeda dengan umumnya manusia. Baginya ukuran baik atau buruknya sesuatu, benar atau salah, suka dan dukanya sesuatu semua dikembalikan nilainya kepada Allah swt.

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila tertimpa musibah, mereka mengucapkan "Inna lillahi wa inna ilayhi roji'un". Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al-Baqarah : 155-157)

Hal inilah yang menjadikan seoarang mukmin itu senantiasa berpikir positif dan optimis dalam mengarungi kehidupannya, sekalipun harus menghadapi berbagai ujian, atau kenyataan paling pahit dalam hidupnya, ia tidak akan mudah patah dan berputus asa . Karena ia yakin bahwa setiap kejadian pastilah sudah dalam kehendak dan takdir Allah swt.

Maka tepatlah apa yang di sabdakan Nabi saw :

“Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin bahwa semua urusannya baik, yang demikian itu tidak terjadi pada siapapun, kecuali untuk orang mukmin, jika menimpanya sesuatu yang menggembirakan bersyukurlah ia maka adalah kebaikan baginya, dan jika menimpanya sesuatu yang menyusahkan bersabarlah ia maka adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim )

Hadist ini dapat menjadi landasan paradigma berpikir seorang mukmin sehingga ia senantiasa berada pada jalan kebenaran, ia selalu memiliki pandangan yang lurus kedepan, pandangannya kuat dan mendasar, luas menjangkau dan seimbang dalam mensikapi segala sesuatunya, dengan demikian ia akan memiliki kesiapan secara mental, pemikiran, lahir dan batin dalam menghadapi realita dan berbagai kemungkinan yang akan menimpa di dalam hidupnya.
Dari ujian inilah nantinya Allah akan membedakan siapa di antara manusia yang paling berkualitas keimanan dan amal, bersyukur atas nikmat, istiqomah dalam ketaatan kepada-Nya atau kufur atas nikmat-Nya dan berputus asa atas cobaan yang menimpanya..

Oleh karenanya tidak ada alasan bagi orang-orang beriman untuk lari atau menghindar dari ujian dan cobaan dalam hidupnya, tidak ada kamus putus asa dalam menghadapi segala macam ujian, karena ujian itu ternyata merupakan cara Allah untuk meningkatkan kualitas orang-orang beriman.

Bahkan ujian yang Allah berikan pada manusia sebagiannya merupakan cara Allah memberi ampunan pada orang-oarang yang sabar dalam menerima cobaan-Nya.

Bagaimana peran kita terhadap musibah yang menimpa bangsa ini?

saya merasa amat sedih dengan beberapa sikap anak bangsa ini. satu contoh soal kepedulian.

ketika saya dan teman-teman menggalang dana solidaritas untuk Palestina dengan berkeliling kota Baturaja. masih ada tanggapan miring dari beberapa pihak dengan mengatakan :

"urus negeri sendiri dulu, baru negeri orang?"

"sampe dak bantuannya, jangan-jangan ... ?"

"dek-dek, susah-susah, panas-panas, mending tidur di rumah?"

"kurang kerjaan, mending menghasilkan duit."

"kalo Indonesia yg kena bencana, saya nyumbang deh"

dan banyak tanggapan miring lainnya. Astaqhfirullah...

beberapa orang teman, ada juga yg agak down karena tanggapan miring itu. tapi saya yakin Allah pasti punya cara untuk menunjukkan kuasaNya. sampai ketika pulang dari penggalangan dana saudara perempuan saya bercerita, ada abang becak yang mengejar mereka untuk menyumbangkan uangnya. tadinya kami memang tidak menghampiri abang becak itu. dengan penuh keringat ia mengatakan :

"alhamdulillah... dek masih ada orang yg peduli seperti kalian. walaw cuma sedikit dari saya ini moga bermanfaat"

mengembun air mataku mendengar cerita itu.

Rabb, Engkau Maha Tahu apa yg ada di hati hamba-hambaMu...


saya juga sedikit heran, ketika ada gempa yang menimpa Tasikmalaya dengan kekuatan 7,3 skala richer 2 september yang lalu masih juga terdengar komentar hampir serupa.

"di jawa kan, biar orang jawa yg urus. gak usah capek-capek."

Ya Robb, jangan Kau hukum kami karena kelalaian dan kesombongan kami. amiiin...

ketika 30 september kemarin gempa menimpa SumBar, Jambi dan Pariaman, dengan kekuatan lebih dahsyat yaitu 7,6 skala richer.

apakah mereka masih sanggup mengatakan :

"untung sumsel gak kena...?"

wahai saudaraku, jangan menunggu azab itu menimpa kita baru kita mau sadar. musibah di Tasikmalaya dan SumBar juga merupakan teguran Allah untuk kita.

marilah kita beristiqfar bersama-sama. Astaqfirullahal adzim... moga Allah mengampuni kelalaian, kesombongan dan kekhilafan kita. amiiin...

Untuk itu marilah kita jadikan seluruh musibah yang menimpa bangsa kita ini sebagai:

  1. Pengingatan agar kita tidak melakukan hal-hal yang menyebabkan datangnya musibah dan bencana yang pernah menimpa umat terdahulu.
  2. Sarana instropeksi bagi kita untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu (musyrik), tidak sombong dan merasa aman dari azab Allah.
  3. Upaya mendekatkan diri dan tawakkal kita kapada-Nya.
  4. Upaya meningkatkan kualitas iman, amal dan taqwa kita untuk mendapatkan ampunan dan surga-Nya.
Kita juga bisa mengambil hikmah dari kejadian gempa di SumBar ini dengan kembali ke Al-Qur'an, bahwa dari data BMKG gempa yang terjadi di Padang pada pukul 17:16
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.
(QS.17:16)

gempa susulan pun terjadi pada pukul 17:58
Tidak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab penduduknya dengan azab yang sangat keras. yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lawh Mahfuz).
(QS.17:58)

Wallahu 'alam

Wahai orang beriman bersabarlah, bangkitlah, tingkatkan takwa kepada Allah.
Dimana ada satu kesulitan, disana ada 2 jalan, bagimu : kemudahan.

sumber : dakwatuna.com dengan sedikit perubahan.

Sabtu, 26 September 2009

'Sang Penonton'

Pernahkah kita menyadari bahwa penonton memiliki peran yg sangat penting dalam sebuah pertunjukkan. Baik teater, film, drama seri ataupun sinetron. Penonton adalah dewan juri langsung yang menilai baik buruknya sebuah cerita yang di pentaskan, bagus tidaknya peran yang dimainkan oleh seorang aktor dan sebagainya.
Penonton, orang pertama yang menangis saat cerita sedih yang disuguhkan, tertawa saat adegan lucu yg terlihat, tak jarang geram dan ngomel2 saat si 'antagonis' mulai beraksi, bahagia saat cerita berakhir dg happy ending ataupun berair mata saat cerita berakhir dengan sad ending. Jika kita jeli masih ada adegan yg bisa kita lihat saat pertunjukan selesai, tak jarang sesama penonton saling adu argumen tentang apa yang mereka lihat. Ada yang bisa mengambil 'sisi positif', ada juga yg hanya ngedumel dengan 'sisi negatif' yg ia dapatkan.

Pernahkah kita berpikir bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita lebih banyak berperan sebagai penonton. Kita terbiasa menonton adegan-adegan kehidupan di sekitar kita. mulai dari lingkungan kecil kita dengan ciri khas dan sifatnya masing-masing, tetangga dengan beragam karakter. ada si ramah, si cuek, si pemarah, si baik hati, ada juga yg suka mencaci. Entah label apa yang melekat pada diri kita.

Rasulullah bersabda : "Hikmah adalah milik muslim yang hilang, dimana saja dia menemukannya, maka ia berhak mengambilnya." (HR. Tirmidzi)

sebagai penonton pentas kehidupan, apa yang kita dapatkan? sisi positif ataukah negatif?

Berperanlah sebagai penonton 'si penonton' , orang ketiga yang melihat dari dua sisi sekaligus. Ia masih bisa menyimak cerita dan memahami tanggapan 'si penonton'.
Ada banyak hikmah yang bisa kita petik di sana. cobalah...

Kamis, 10 September 2009

'Manusia Bercahaya'

kepada siapa mengeja kata
saat yang bisa membaca diam saja
kepada siapa bertutur bahasa
saat yang mampu bicara tak bersuara
aku berlari mengejar maya
tapi di dunia nyata dia tak bernyawa
saat raga letih membayang sukma
aku masih tetap berusaha
berjalan... kadang berlari...
dengan langkah kaki
hingga aku lelah...
hampir menyerah...
saat aku mulai mengibarkan bendera kekalahan
jibril datang dengan senyuman
jibril berkata : "Bukankah Tuhanmu menganugerahkan cahaya di hatimu?
Cahaya yang harus kau pelihara atau dia mati sia-sia."
jibril menuntunku melangkah bersama
ke arah manusia-manusia yang bercahaya...
yang mampu membaca, menerjemahkan kata...
yang mampu bicara, menerangkan makna...
aku bertanya pada jibril : "mengapa mereka bercahaya?"
jibril berkata : "karena mereka memelihara cahaya Tuhannya."

dedicated to para pejuang ALLAH, tetap pelihara cahaya itu.

Jumat, 04 September 2009

ku pilih diksimu tuk mengawali titahku...
meski tak sesempurna sabda pandita ratu...
ku yakin Tuhan menyatukan kita bukan tanpa rencana...
aku ingin melukis namamu di kanvas takdirku...
Tuhan tlah membuat kau dan aku terpaut..
lewat benang merah yang panjang dalam sebuah ikatan takdir..
yang tak terjangkau indera...
ku yakin ukiran senja akan menghias cakrawala..
di ujung dimensi tak terlihat peta...
hingga nanti aku dan kamu akan bersujud...
dalam satu rengkuhan abadi...

dedicated to ukhti Sari, bersiaplah menyambut hari bahagiamu.

Rabu, 02 September 2009

catatan di hari istimewaku

Bertambah satu usiaku, moga iman semakin menapak maju...
Bertambah satu usiaku, moga semakin bertambah baik prilaku diriku...
Bertambah satu usiaku, moga makin memantapkan langkahku untuk tetap istiqomah di jalanMu...
Bertambah satu usiaku, moga bisa mengukir senyum di wajah ibuku...
Bertambah satu usiaku, moga bisa membuat bangga ibuku dan keluargaku...
Bertambah satu usiaku, moga makin mengokohkan langkahku untuk menggapai cita-citaku...
Bertambah satu usiaku, moga bisa membawa manfaat untuk orang-orang di sekitarku...
Bertambah satu usiaku, moga ALLAH tundukkan pandangan mata dan hatiku...
dari gemerlap dunia yang palsu...
Bertambah satu usiaku, Rabb bimbing langkahku selalu...
Allahumma amiiin...

Bertambah satu usiaku, sahabat mohon doakan aku...

Rabu, 26 Agustus 2009

Bangkitlah Negeriku - opening shoutul harokah

10 tahun terakhir, empat kali nahkoda bahtera negeri ini berganti.
10 tahun terakhir, pemegang amanat semakin tidak bisa di percaya. Mereka semakin rakus merampas hak-hak rakyat jelata.
10 tahun terakhir, malapetaka pun selalu menghantam negeri ini. Tsunami, banjir, longsor dan bermacam penyakit silih berganti merontokkan anak-anak negeri.
10 tahun terakhir, orang-orang lapar dan orang-orang menganggur semakin tidak terhitung jumlahnya.
10 tahun terakhir, kemaksiatan dan tindak kejahatan sangat sulit dihentikan. Rasa malu dan rasa peduli terasa semakin menjauh.

Adakah harapan dan asa di negeri ini?
Mungkinkah ALLAH berkenan untuk mencurahkan berkah dan rahmatNya?
Apakah kita berhak untuk berkuasa dan memimpin negeri ini?
pantaskah kita melayani orang-orang yang bosan dengan janji-janji para penipu?

Ingatlah saudaraku,
arah dan tujuan kita jangan berubah. Langkah harus semakin tegap. Karena perubahan adalah kepastian. Bangkitkan semangat dan rebut setiap peluang. Jangan sibuk dengan hal-hal yang tidak penting. Lenyapkan keraguan dan yakinlah bahwa ALLAH pasti membimbing kita untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki...

Jumat, 31 Juli 2009

aku memeluk rindu Bunda..

agar tiada lagi lara di matanya..

aku memeluk rindu bunda..

agar rinduku padaNya meleburkan semua duka kita dan menggantikan dengan bahagia...

Selasa, 09 Juni 2009

sumber : mtsuperclub.com

Kamis, 28 Mei 2009

SEPOTONG EPISODE
by ed coustic


sebuah kisah masa lalu hadir di benakku
saat kulihat surau itu
menyibak lembaran masa yang indah
bersama sahabatku

reff:
sepotong episode masa lalu aku
episode sejarah yang membuatku kini
merasakan bahagia dalam diin-Mu
merubah arahan langkah di hidupku

setiap sudut surau itu menyimpan kisah
kadang kurindu cerita yang
tak pernah hilang kenangan
bersama mencari cahayaMu


dedicated for my brother 'Johan Kusnadi'

Minggu, 05 April 2009

aku ingin membaca hati
mencerna apa yang ku rasa
mengerti bahasa yang tersembunyi di balik asa
mewujudkan mimpi

aku tahu Tuhan menemani
ketika aku sendiri
jatuh
bangkit
dan merenda mimpi kembali

ketika tangis menderas disela zikir
di pekatnya malam
aku percaya tak selamanya gelap menyelimuti
sebentar lagi embun hadir
hingga akhirnya mentari menemani

Rabu, 25 Februari 2009

untuk seorang perempuan yang menempati sudut ruang hati ...
kita tumbuh bersama ...
dari rahim yang sama ...
dan ikatan ini sampai mati ...

saudaraku, jangan pernah lupakan mimpi-mimpi kita
semoga kita bisa mereguk bahagia
meniti impian kita
merajutnya menjadi nyata

untuk adik-adik kita
kita tidak memaksa menjadikan mereka seperti kita
tapi satu yang pasti
ambil apa yang baik dari kami ...

Rabu, 28 Januari 2009


segala puji hanya milik ALLAH. swt yang menggenggam jiwa manusia dan memberikan kenikmatan tiada hentinya, salah satunya dengan memberi nikmat melalui kedua mata.
dengan mata kita bisa melihat indahnya dunia, mengagumi sesuatu yang indah menurut pandangan mata kita, dengan mata juga kita bisa membedakan apa yang baik dan yang buruk versi mata kita.

seorang sahabat berbagi kepada saya tentang makna ukhuwah dengan analogi mata, dalam satu kesempatan di sebuah pesan singkat dia mengatakan : kurang lebih seperti ini. tahukah ukhti mengenai kedua mata ukhti. dia melihat bersama, menangis bersama, serta beristirahat bersama. begitu juga hendaknya dengan ukhuwah kita walau tidak saling melihat tapi ukhuwah tetap terjalin indah.

bagi saya ALLAH menciptakan kedua mata bukan hanya berfungsi sebagai media untuk melihat saja, tapi lebih dari itu. melalui nikmat ini saya berusaha untuk belajar memandang lebih jauh sebuah persoalan.

ALLAH menganugerahkan indera untuk melihat itu 2 buah mata dengan segala keseimbangan peran. ada di sebelah kanan dan di sebelah kiri.
analogi saya seperti ini. sebelah kanan lebih di analogikan ke arah kebaikan, sedangkan kiri sebaliknya. maka dengan analogi ini, saya senantiasa diingatkan untuk belajar husnudzan dengan senantiasa mengingat dengan media terdekat yaitu mata.
kalau hati saya mulai tidak bersahabat, dan mulai ber 'zon' ria, saya mengingat bahwa ALLAH menganugerahkan saya kedua mata. dan saya belajar untuk menyeimbangkan fungsinya, yaitu dengan tidak hanya memandang dengan satu mata. baik mata kanan maupun mata kiri, karena memandang dengan satu mata tidak akan membuat saya bisa sempurna memandang sebuah objek persoalan.

saya belajar memandang dengan menyeimbangkan fungsi kedua mata saya. dengan begitu tidak hanya keutuhan objek yang saya dapatkan tapi juga saya bisa belajar untuk menajamkan pandangan baik mata kanan ataupun mata kiri saya.
mungkin terlalu dramatis ya, tapi saya ingin belajar dengan meng'indera' apa yang ada di sekeliling dulu.

mohon ingatkan jika saya terlupa.